Batman Begins - Help Select

Kamis, 18 Juni 2015

dehorning pada sapi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Dehorning
Dehorning adalah mematikan calon tanduk yang belum tumbuh memanjang ataupun yang sudah terlanjur tumbuh memanjang. Bangsa sapi perah kebanyakan dipotong tanduknya karena tanduk tidak menguntungkan bagi peternak sapi perah, meskipun peternak ingin mempertahankan pada anak sapi jantan yang dipelihara untuk kerja atau dwiguna. Pemotongan tanduk paling baik dilaksanakan dengan membakar pucuk tanduk ketika anak sapi berumur satu atau dua minggu, bisa juga dengan menggosok pucuk tanduk dengan tongkat soda api (cautik) sampai hampir berdarah dengan menggunakan collodion atau dengan menggunakan silinder yang panas ditekankan untuk satu atau dua menit disekitar cincin kuncup tanduk (Williamson,1993).
Dalam penggunaan tongkat soda api, perawatan harus dilakukan sedemikian rupa supaya anak sapi tidak membawa soda api kepada induk sapi pada waktu menyusu sehingga soda api tersebut tidak menyebar dari tempat pelaksanaan terutama kedalam mata. Ini mungkin terjadi bila anak sapi terkena air hujan setelah penggunaan tongkat soda api (Williamson,1993).
Pemotongan tanduk dengan arus listrik dapat juga digunakan pada sapi muda. Suatu cincin baja yang dipanaskan dengan listrik ditekankan pada dasar tanduk sehingga membakar jaringan disekitarnya dan menahan pertumbuhan tanduk. Mereka yang berpengalaman apabila melakukan cara ini hanya mematikan sebagian saja dari dasar tanduk itu dan kemudian tanduk masih tumbuh dalam wujud deformasi yang disebut scur (Blakely,1991). Sapi yang lebih tua pemotongan tanduknya harus dengan gergaji atau dengan alat pemotongan Barnes. Cara ini akan menyebabkan timbulnya pendarahan (Blakely,1991).
Sebenarnya banyak cara yang dipraktekkan untuk pemotongan tanduk sapi. Suatu cara yang akan dipakai sangat tergantung pada umur sapi yang akan dihilangkan tanduknya serta pengalaman yang dipunyai oleh mereka yang akan melaksanakan pekerjaan itu. Sapi muda sering dihilangkan tanduknya dengan menggunakan pasta kimia yang keras (Kalium atau Hidrokside), pasta kimia tersebut dioleskan diseputar pangkal tanduk ketika anak sapi berumur kurang dari satu minggu, sehingga mematikan pertumbuhan dan perkembangan tanduk tersebut (Blakely,1991).

BAB III
 METODE ATAU LANGKAH KERJA PROSEDUR

A.    METODE
Sebelum melakukan potong tanduk, lakukan persiapan alat dan sapi yang akan dipotong tanduk.
Langkah-langkah menyiapkan sapi yang akan dipotong tanduk :
ü  Menghandling sapi yang akan dipotong tanduknya.
ü  Memasukkan sapi ke kandang jepit.
ü  Memasang tali halter.
ü  Mengikat tali halter dengan tambang yang dikaitkan pada kandang jepit. Diusahan terikat dengan kuat. Untuk mencegah sapi berontak memegang lubang hidung dan diangkat keatas.
Metode dehorning dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Menggunakan bahan kimia
2.      Besi panas
3.      Gergaji
4.      Tang penjepit

1)      Dehorning menggunakan bahan kimia..
            Bahan kimia yang digunakan adalah caustic soda dalam bentuk pasta atau batangan seperti lilin. Cara ini sering dilakukan pada pedet sebelum umur 2 minggu (3-10 hari).
Langkah-langkah :
ü  bersihkan /gunting bulu disekitar tanduk,
ü  kemudian olesi vaselin.
ü  oleskan / gosokkan caustic soda pada dasar   calon    tanduk hingga muncul bintik-bintik darah.




2)      Dehorning dengan besi panas..
            Alat ini menggunakan listrik atau sumber panas lain yang dipakai untuk mematikan/menghilangkan tanduk, terutama untuk pedet muda (1 bulan).
Langkah-langkah :
ü  Besi pemotong dipanaskan hingga ujung besi merah membara
ü  Tempelkan besi panas tersebut kemudian diputar pada tunas tanduk selama 10-20 detik
ü  Cungkil tanduk hingga ke tunasnya
ü  Olesi salep antibiotic atau spray antibiotic

3)      Dehorning dengan gergaji
Cara ini hanya dilakukan pada sapi-sapi dewasa yang tanduknya sudah keras dan panjang.
Langkah-langkah :
ü  gergaji halus dan tajam
ü  sapi harus diikat kuat 
ü  pemotongan dilakukan dengan menyisakan pangkal tanduk 1-2 cm.
ü  diusahakan dilakukan oleh peternaknya sendiri.

4)      Metode dengan menggunakan tang barnes.
Teknik ini diaplikasikan pada sapi yang sudah dewasa.
Langkah-langkah :
ü  Memotong rambut sekitar tanduk agar memudahkan dalam pemotongan tanduk.
ü  Memotong tanduk dengan tang barnes.
ü  Menghentikan pendarahan bekas pemotongan dengan dehorner elektrik.
ü  Mengoleskan salep sekitar bekas potongan tanduk.
ü  Melepaskan sapi agar mengurangi tingkat stress


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode dehorning yang sering digunakan di Indonesia adalah metode menggunakan besi panas dan tang penjepit. Dehorning menggunakan besi panas biasanya dilakukun pada pedet umur kurang dari satu bulan, dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kesetresan pada sapi serta mempermudah pelaksanaan dehorning bagi peternak. Sedangkan dehorning menggunakan tang penjepit biasanya pada sapi dewasa yang tanduknya sudah keras dan panjang. Tetapi metode ini kurang efektif digunakan karena dapat mengakibatkan kesetresan pada sapi dikarenakan sapi banyak keluar darah dari bekas pemotongan serta mengakibatkan turunnya produksi khususnya pada sapi perah.



  
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan dan Saran
Dehorning adalah mematikan calon tanduk yang belum tumbuh memanjang ataupun yang sudah terlanjur tumbuh memanjang. Metode dehorning dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Menggunakan bahan kimia
2.      Besi panas
3.      Gergaji
4.      Tang penjepit
Manfaat dari dehorning :
ü  Menghemat ruangan
ü  Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan ternak yang tidak dipotong tanduknya
ü  Menambah harga jual
ü  Mengurangi kerusakan kandang dan peralatan

Diharapkan kepada semua peternak agar lebih mendalami lagi bidang peternakan dengan mencari informasi terbaru mengenai perkembangan dunia peternakan dengan tujuan mengoptimalkan usaha dan keuntungan yang di dapatkan. “Jangan pernah berhenti mencari ilmu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar