Batman Begins - Help Select

Rabu, 17 Juni 2015

Penimbangan digital sapi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Agribisnis sapi di Indonesia mempunyai prospek yang sangat besar, karena permintaan produk daging, susu maupun kulit terus meningkat, seirama dengan pertambahan penduduk dan perkembangan perekonomian nasional. Namun sangat disayangkan karena dalam beberapa dasawarsa terakhir ini khusus untuk jual beli sapi banyak mengalami kendala. Karena saat ini kebanyakan masyarakat pada umumnya membeli dan menjual sapi hanya dengan perkiraan pasaran saja. Sehingga apabila perkiraan harga pasar tersebut sesuai dengan proporsi sapi yang akan dibeli, maka pembeli tersebut tidak rugi. Akan tetapi, kebanyakan jual-beli sapi saat ini tidak sesuai dengan proporsi sapi yang dibeli.

Daya saing industri peternakan juga ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya pada ketersediaan pakan, disamping faktor bibit, manajemen dan kesehatan hewan, serta inovasi teknologi dan faktor- faktor eksternal lainnya. Dan pada kenyataannya ketersediaan faktor – faktor di atas juga sangat terbatas, sehingga banyak para peternak sapi melakukan banyak tindak kecurangan. Misalnya penggemukan dan ternak sapi menggunakan teknologi yang padat modal. Sehingga untuk pembelian sapi juga sangat merugi. Sehingga dengan kenyataan tersebut perlu adanya suatu alat untuk menentukan berat badan sapi sesuai dengan proporsi yang akan dihasilkan oleh sapi tersebut dengan menganalisa berat, tinggi dan lingkar badan sapi.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara mengoperasikan alat penimbangan digital ternak?
b.      Bagaimana cara menghandle sapi untuk ditimbang?
c.       Mengapa perlu dilakukan penimbangan bobot badan sapi?
d.      Perbandingan hasil timbangan digital dan penaksiran bobot ?

1.3  Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tata cara menimbang ternak (sapi) menggunakan timbangan digital dengan benar.

1.4  Manfaat
Mahasiswa dapat menimbang ternak dengan menggunakan timbangan digital secara benar, serta mendapatkan data yang akurat dan mampu menghandle ternak (sapi) secara baik.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penimbangan Berat Sapi
Berat sapi adalah faktor utama untuk memperoleh keuntungan dalam penggemukan sapi potong, sehingga penimbangan menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan secara berkala. Manfaat dari penimbangan adalah:
1. Mengkonfirmasi berat sapi bakalan ya
ng di beli
2. Menentukan jumlah pakan y
ang akan diberikan
3. Mengontrol kenaikan berat harian sapi sebagai bahan evaluasi pakan
4. Menentukan harga jual sapi
Penimbangan juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya cedera dan stres yang berlebihan pada hewan ternak yang akan menyebabkan turunnya bobot ternak saat penimbangan dan setelahnya.
Description: http://peternakantaurus.files.wordpress.com/2010/08/penimbangan-sapi.jpg?w=300&h=225
Jenis dan harga timbangan di pasaran sangat bervariasi. Pemilihannya harus berdasarkan kebutuhan dan daya beli kita.
2.2 Perangkat Penimbangan (Timbangan Digital)
Pada dasarnya timbangan digital terdiri dari Load Cell atau Transducer – yang akan memberikan nilai regangan pada saat penimbangan – dan Weight Indicator atau Display – yang berfungsi untuk “menterjemahkan” regangan yang terjadi pada Load Cell dan mengubahnya menjadi nilai berat. Dan pada aplikasinya dilapangan khususnya dalam penimbangan ternak, Load Cell biasa dikemas dalam bentuk Load Bar (sering juga disebut beam). Dibandingkan Load Cell, Weight Indicator memiliki sistem kerja yang lebih komplek. Karena apabila Load Cell “hanya” memberikan nilai regangan dalam besaran volt, Weight Indicator selain harus “menterjemahkan” nilai regangan tersebut menjadi angka (diwakili oleh chip Analog to Digital Converter), juga harus memiliki chip Display Controller yang berfungsi untuk memvisualisasikan angka berat penimbangan, yang tentunya kedua chip tersebut “dipandu dan dikoordinasikan” oleh BIOS (Basic Input Output System). Bahkan beberapa WeighIndicator juga “melengkapi diri” dengan chip Communication Controller sehingga WeighIndicator memungkinkan untuk dapat berkomunikasi dengan Printer maupun Komputer untuk secara langsung mencetak berat hasil penimbangan maupun untuk komputerisasi dan otomatisasi penimbangan.
Static Weighing vs Dynamic Weighing
Menimbang benda hidup (ternak) tentunya berbeda dengan menimbangan benda mati. Karena dalam menimbang benda mati tidak akan terjadi pergerakan benda yang ditimbang (static), sementara dalam menimbang ternak rasanya jarang sekali saya mendapati ternak yang diam 100% (dynamic). Dan karenanya timbangan untuk ternak berbeda dengan timbangan untuk benda mati. Dalam timbangan ternak dikenal istilah LiveWeighing atau AnimalWeighing dimana fungsi ini kemudian diterjemahkan sebagai fungsi Hold (sering juga disebut Lock, atau di farm juga dikenal dengan istilah Get), baik Manual Hold maupun Automatic Hold. Secara harfiah, fungsi Hold ini akan “menahan” atau “mengunci” berat ternak yang ditimbang sehingga nilai berat tersebut tidak berubah ketika ternak tersebut bergerak atau mengamuk (karena stress). Fungsi inilah yang tidak dimiliki oleh timbangan untuk benda mati. Sehingga pernah ada farm yang “memaksakan diri” menggunakan static weighing untuk timbangan ternaknya, efeknya selain kinerja menjadi lebih lama (karena harus menunggu posisi ternak nyaris diam), juga ketika penjualan ternak seringkali terjadi perdebatan antara petugas penimbang dengan customer dikarenakan pencatatan berat yang selalu berubah karena ternak yang tidak mau diam. Khusus untuk AnimalWeighing, saat ini banyak pilihan merk/brand : RuddWeigh/Gallagher (Australia/New Zealand), True Test (New Zealand), CAS (Korea), Rinstrum (Australia), dll. Berikut ini tips ketika kita akan membeli timbangan, selain tentunya kualitas menjadi faktor utama:
Perhatikan legalitas
Jangan hanya karena fitur AnimalWeighing kemudian kita melanggar hukum. Banyak produk hukum yang membahas legalitas Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UUTP), termasuk sanksi apabila kita melanggarnya. Untuk mengecek legalitas timbangan kita dapat menghubungi Direktorat Metrologi yang beralamat di Jl. Pasteur 27 Bandung.
Pastikan layanan purna jual
Tidak sedikit produsen yang belum memiliki service/sole agent di Indonesia, sehingga ketika terjadi masalah biasanya cukup sulit bahkan seringkali kemudian hanya menjadi “bangkai tak terpakai”. Pastikan layanan purna jual untuk perawatan maupun perbaikan, karena timbangan adalah aset alat ukur yang diperlukan untuk menghasilkan parameter dalam industri peternakan.
Sesuaikan anggaran
Bervariasinya produk menuntut kita untuk jeli dalam memilih. Sesuaikan anggaran dengan kebutuhan (bukan keinginan) tanpa melupakan rencana pengembangan kedepan, sehingga investasi yang dikeluarkan bermanfaat untuk jangka panjang.
Tentukan parameter
Pernah terjadi di salah satu peternak sapi bahwa timbangan yang dibelinya hanya berkapasitas 1ton (1.000Kgs), padahal rumah timbangan sendiri beratnya rata-rata 500kgs, dan berat sapi banyak yang lebih dari 500Kgs. Sepintas masalah tersebut tidak akan terlihat karena pada setiap WeighIndicator dilengkapi dengan Zero Function, tapi ketika dirunut berkenaan dengan kualitas bahan baku LoadCell yang tentunya berdeda untuk setiap besaran kapasitas, masalah mulai
2.3 Penaksiran bobot badan sapi
Rumus-rumus yang dapat digunakan untuk menaksir bobot badan sapi adalah :
Rumus Schoorl (kg)

Berat badan = (LD (cm) + 22)2
100

 Rumus modifikasi     

Berat badan = LD (cm)2 x PB (cm)
10840

Keterangan: LD = Lingkar Dada,
                     PB = Panjang Badan









BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penimbangan Menggunakan Timbangan Digital
v  Alat dan Bahan
Ø  Timbangan digital sapi
Ø  Tali tambang
Ø  Alat pencatat
Ø  Sapi

v  Prosedur kerja
Ø  Menyiapkan alat penimbangan yaitu timbangan digital sapi
Ø  Mengidentifikasi alat timbang
Ø  Mengkalibrasi alat timbang
Ø  Memilih sapi yang akan ditimbang
Ø  Melepaskan ikatan sapi
Ø  Menenangkan sapi agar sapi tidak stres
Ø  Menghandle sapi ke penimbangan
Ø  Sebelum sapi ditimbang pintu timbangan dibuka depan dan belakang
Ø  Sapi digiring masuk, setelah sapi masuk pintu ditutup
Ø  Membiarkan sapi dalam keadaan tenang agar angka timbangan stabil
Ø  Melihat angka yang tertera didalam timbangan digital
Ø  Mencatat hasil penimbangan
Ø  Membuka pintu depan, lalu menggiring sapi keluar
Ø  menghandle sapi untuk kembali masuk ke kandang dan mengikatnya kembali

v  Hasil Penimbangan
Berdasarkan penimbangan yang dilakukan, maka diperolehlah hasil sebagai berikut :
BB= 216.5 kg

3.2 Penaksiran bobot badan sapi
v  Langkah-langkah menghitung bobot sapi
Ø  Menyiapkan alat dan bahan yaitu pita ukur
Ø  Memperlakukan sapi dengan tenang agar sapi tidak loncat,menendang atau yang lainnya
Ø  Mengukur lingkar dada dengan cara melingkarkan tali/tali ukur didada sapi
Ø  Mengukur panjang badan dengan membentangkan tali/tali ukur mulai dari sendi bahu sampai tulang tapis
Ø  Mencatat hasil pengukuran
Ø  Menghitung bobot sapi dengan rumus schroll dan rumus modifikasi
Ø  Membuat laporan

3.3 Hasil Penghitungan Bobot Badan
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, maka diperolehlah hasil sebagai berikut :
Lingkar Dada              =  144cm
Panjang Badan            =  124cm
·         Rumus Schoorl            =(LD (cm) + 22)2
100
= ( 144cm + 22)2
100
= (  166cm )2
100
=  27556cm
100
=  275.56kg

·         Rumus modifikasi       =  LD (cm)2 x PB (cm)
10840
= ( 144cm)2 x 124 cm
10840
= 2571264cm
10840
= 237.20kg

Dari perhitungan dengan menggunakan kedua rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumus modifikasi yang paling mendekati nilai bobot hasil dari penimbangan digital.














BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penimbangan dan penaksiran bobot badan sapi yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa penaksiran bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada dan panjang sapi tidak jauh berbeda hasilnya dengan penimbangan. Sebelum di lakukan penimbangan, alat timbang di kalibrasikan untuk mendapat hasil yang akurat.
4.2 Saran
Ø  Sebelum melakukan penimbangan sebaiknya alat timbang di kalibrasikan terlebih dahulu sehingga mendapat hasil yang akurat
Ø  Agar sapi yang akan di timbang tidak mengalami stres sebaiknya sapi di perlakukan dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar